Sabtu, 03 Januari 2015

With You, It's Different



Pertama kali melihatmu, dirimu membuatku sadar bahwa semua rasa sakit yang selama ini kurasakan dapat berakhir. Dan memang benar, kamulah orang yang mampu membuatku mengerti bagaimana melupakan masa lalu yang begitu kelam. Kamu menggantinya dengan tawa dan canda yang tak terhitung. Aku berterima kasih.
Berbulan-bulan aku mengunci hatiku. Karena aku tau percuma aku membukanya jika yang masuk hanya sekedar bersinggah bukan menetap. Aku pernah merasakan sakit yang teramat dalam ketika mencintai orang yang mengaku mencintaiku juga. Tapi setelah menginjak 9 bulan, kebohongannya terungkap. Dan…dia pergi begitu saja. Sejak saat itu aku memaksakan diriku untuk terbiasa sendiri.
Aku yang biasanya berjalan berdampingan kini harus melangkah seorang diri. Aku yang biasa melihat bintang dan bulan bersamanya kini harus menikmatinya sendiri. Aku yang biasa digenggam erat kini harus terbiasa dengan kehampaan yang kurasakan. Semuanya begitu berat aku jalani sendiri. Hingga aku bertemu denganmu semua begitu ringan. Beban yang aku rasakan tidak lagi memenuhi pikiranku.
Kamu tau? Bagaimana sakitnya jadi aku? Bayangkan pernah patah hati karena dikhianati, saat ada orang baru yang datang dan aku sudah membuka hatiku lebar-lebar. Tapi, tiba-tiba semuanya hanya sesaat. Seperti di ajak untuk menaiki tebing yang tinggi. Saat sudah di puncaknya aku sengaja di dorong dan dijatuhkan begitu saja. Dan sejak saat itu mungkin aku akan mendengarkan 1000 lagu patah hati. Bahkan lebih?
Aku ingat saat aku mulai menyimpan perasaan itu padahal aku belum pernah bertemu langsung denganmu, aku belum pernah berbicara padamu, dan aku pun belum pernah menatap matamu. Aneh? Iya. Tapi aku yakin ini bukan perasaan sesaat. Aku bukan orang yang mudah melupakan. Percayalah, aku adalah pengingat terbaik. Saat itu kamu tidak sendiri, kamu memiliki kekasih. Bodohnya aku tidak peduli tentang hal itu dan yakin bahwa perasaanku ini takkan sia-sia seakan kamu juga menyimpan perasaan yang sama padahal kamu tidak mengenali ku sama sekali. Bagaimana bisa? Aku pun tidak tau sampai detik ini. Jujur saja, aku tidak pernah seyakin ini saat menyukai seseorang. With you, it’s different.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar